Jumat, 05 April 2013

Aku Pernah Mencintaimu, Tapi Itu Dulu


Vemale.com - "Aku memang pernah mencintaimu Ndi, tapi itu dulu..." tegasku pada Andi di tengah gerimis dan dinginnya malam.
Sudah beberapa hari ini ia terus mengejar jawaban ajakan balikan denganku. Sebenarnya, dari sikapku saja seharusnya ia sudah tahu. Aku sudah muak dengannya. Aku tak ingin kembali lagi padanya. Lukaku sudah terlalu dalam, dan kurasa memang dia bukan sosok yang harus kupertahankan.
"Tapi Win, pertimbangkan lagilah. Dulu aku memang bodoh telah meninggalkanmu. Aku sadar, bahwa kaulah yang kucinta..." katanya lagi.
Mataku menerawang jauh, mengingat peristiwa dua tahun lalu saat aku ditinggalkan dengan hati yang penuh luka.
***
"Kamu dipukul Andi lagi Win?" desak Wulan marah. Ia sudah bisa menebak, siapa lagi yang akan membuat wajahku lebam jika bukan kekasihku yang temperamen itu. Aku hanya terdiam. Aku tak sanggup menceritakan semua kejadian pilu semalam.
Hanya gara-gara aku terlambat membalas SMS-nya saja, ia marah-marah dan membentakku. Tangannyapun melayang, mendarat tepat di wajahku. Seketika tubuhku limbung, dan Andi langsung panik. Ia berkali-kali meminta maaf padaku. Mengaku bahwa ia khilaf (aku sudah bosan mendengar kalimat khilafnya ini) dan berjanji tak akan mengulanginya.
Entah aku yang mungkin terlalu bodoh, aku percaya saja. Kuanggap memang Andi sedang belajar mengendalikan emosinya. Mengendalikan dirinya yang ringan tangan itu. Aku begitu mencintainya, sangat mencintainya.
"Aku nggak apa-apa kok Lan. Lagian Andi sudah minta maaf. Aku memang yang salah," jelasku. "Tapi nggak bisa begini dong. Masa tiap dia marah kamu selalu yang jadi sansaknya. Win, ini namanya abuse! kekerasan! Kalau komnas wanita tahu, sudah dipenjara itu si Andi," Wulan mendadak meledak-ledak panas penuh emosi. "Lan, tolong jangan laporin yah. Dia sudah minta maaf kok, dan aku sudah memaafkannya.
"Ah terserah kamulah, aku capek belain kamu dan kamu malah nggak sadar juga." Wulan marah, kulihat perlahan punggungnya menghilang di ujung jalan. Aku yang terdiam berpikir dan terus menenangkan diriku sendiri. Sebenarnya aku sudah tak tahan lagi, tetapi entah mengapa aku ingin bertahan, sekali lagi bertahan untuk Andi.
***
"Kali ini Andi ke mana Win?" tanya Wulan saat aku merebahkan punggungku setelah seharian mengumpulkan bahan untuk skripsi. "Katanya sih lagi sibuk ngerjain skripsi juga Lan. Kenapa?" tanyaku balik. "Oh... skripsi. Kamu sudah berapa lama nggak ketemu dia?" Pertanyaan Wulan seperti menyimpan suatu penyelidikan. "Entah ya, aku sendiri nggak sadar. Biasanya memang kami begitu. Nggak setiap hari jalan seperti pasangan lain. Eumm... kalau kuingat-ingat, kayaknya sudah 2 minggu deh. Tapi kan dia sibuk Lan, akunya juga, nanti juga kalau udah longgar pasti ketemu," jelasku, yang aku juga sadar sebenarnya kalimat itu hanya untuk menghiburku. Aku sendiri juga sebenarnya merasa ganjil, mengapa kekasihku yang biasanya posesif itu mendadak rajin dan sibuk dengan skripsinya?
"Kamu itu terlalu sabar Win.. terlalu bodoh. Punya kekasih yang emosian, suka mukul, nggak setia..."
"Nggak setia apa maksudmu?" tanyaku. Cerita Wulan kemudian membuatku geram. Ah, Wulan ini pasti mengada-ada. Mana mungkin Andi selingkuh, dia begitu menyayangi dan protect pada aku.
Kepercayaanku pada Andi seketika buyar, saat Wulan menunjukkan foto-foto mesra Andi dengan seorang yang kukenal. Teman kampusku sendiri, tapi memang aku tak dekat dengannya.
"Kamu dapat dari mana?"
"Sudahlah. Nggak penting aku dapat dari mana. Yang jelas, aku pengen kamu itu nggak terluka lagi. Sudah jelas-jelas pria ini jahat sama kamu. Ngapain kamu pertahanin Win?" Perkataan Wulan tajam, langsung menuju sasaran.
"Bisa saja kamu salah orang Lan. Aku yakin, Andi nggak gitu kok" aku marah dan meninggalkan Wulan sendiri di kamarnya. Kembali ke kamarku dengan sejuta pertanyaan dan amarah yang aku sadar sudah terkumpul dan mulai meluap. Andi... apa benar apa yang dikatakan Wulan tentangmu? Tanyaku dalam hati.
Aku membiarkan pertanyaan itu tersimpan, dan masih dengan sabar menunggu kekasihku...
***
Sudah sebulan aku menunggunya, tak ada kabar. Telepon, SMS, tak satupun kudapatkan jawaban. Bahkan, aku sulit sekali bertemu dia di kampus, atau di rumah kosnya. Ke mana dia?
Hari demi hari, perkataan Wulan sepertinya bukan hanya sekedar wujud dari rasa ketidaksukaan dirinya pada Andi. Sudah 2 minggu lamanya aku dan Wulan juga menjaga jarak, tidak bicara. Aku masih membela Andi, yang jelas-jelas sebulan menghilang.
Aku merasa bodoh. Sangat bodoh. Sore ini aku akan mencari Wulan dan meminta maaf padanya. Soal Andi, entahlah, mungkin ini jalan yang terbaik agar aku bisa lepas darinya.
Akupun mengambil langkah menuju rumah kosku, berharap segera mendapatkan keteduhan karena terik sinar matahari membuatku lelah dan haus. Hanya beberapa langkah dekat tempat tinggalku, aku mengenali sesosok pria yang tengah duduk di atas motornya.
Andi. Dalam hati aku girang, sekaligus berharap di tengah dilema yang sedang kualami. Terbayang bagaimana sikap temperamennya, dan bagaimana dalam hati sebenarnya aku juga ingin lari darinya. Tetapi, rasa cintaku kali itu membuatku buta. Aku berlari kecil menghampirinya dan memeluknya.
"Kamu ke mana aja sih?" tanyaku manja.
Tubuhku didorong hingga jatuh ke jalan. "Aku muak sama kamu. Kamu itu kekasih macam apa sih? Kamu nggak juga nyari aku sekalipun aku nggak datang. Kamu punya kekasih lain? Hah?" Dilayangkannya lagi sebuah bogem mentah ke wajahku. "Ndi, sakit Ndi!" teriakku berusaha berdiri dan kabur.
"Mau ke mana kamu? Mau kabur dan pergi ke kekasihmu itu?" diraihnya tanganku dengan kasar. Aku tak tahan. Aku berteriak dan berusaha lepas. "Lepasinnnn! Apa-apaan sih kamu menuduh yang nggak-nggak? Bukannya kamu yang pergi dengan Cynthia? Aku sudah mencari kamu ke mana-mana, aku nggak pernah pergi. Aku selalu menunggu. Kamu yang nggak pernah datang."
Sekali lagi aku ditamparnya. Suara keributanku dengan Andi mengundang perhatian seisi kosku. Wulan langsung berlari menghadang Andi. Dan teman-temanku lainnya berusaha mengusir Andi dengan segala benda yang dibawanya.
"Kamu nggak apa-apa Win?" tanya Wulan. Aku menangis di pelukannya. Aku tak tahu lagi harus berbicara apa. Kekasih yang kucinta itu mungkin sudah hilang akalnya. Aku sampai seperti tak mengenalinya. Aku tak tahu kenapa ia yang menghilang justru marah dengan tak logis.
"Sudah Win, sudah. Kita ke dalam yuk..." kata Wulan dan teman-teman menenangkanku. Di dalam, aku dirawat dan dibantu mengompres lukaku. Kudengar dari teman-teman, katanya Cynthia memutuskan Andi. Dan mungkin hal itu membuatnya emosi, sehingga ia mencari perkara untuk melampiaskan emosinya kepadaku.
Aku tak mengerti, kenapa harus aku yang dicari. Tapi mungkin karena sikapku yang terlampau nerimo. Diam atas semua tindakan kasar yang dilakukannya kepadaku.
Aku sadar. Andi salah, tetapi aku jauh lebih salah karena telah membiarkan kekerasan fisik yang dilakukannya terhadapku malah kututupi dan kubiarkan semakin merajalela. Sejak hari itu, pergi ke mana-mana aku tak boleh sendirian. Teman-teman selalu menjagaku, dan melindungiku.
Aku masih terlalu takut mengambil tindakan untuk melaporkan Andi. Sejenak aku ingin tenang dan melupakan saja masalah ini. Aku hanya berharap, ia tak menampakkan batang hidungnya lagi.
***
Dua tahun berlalu. Tanpa sengaja dua minggu lalu aku bertemu dengan Andi. Sejak saat itu, dia berusaha menyambung kembali silahturahmi. Namun, bayangan masa lalu begitu membuatku takut.
Aku masih berusaha bersikap sopan terhadapnya. Aku menghindar, aku sangat takut.
Sampai akhirnya hari ini, aku bertemu dengannya, luka yang perlahan mulai sembuh itu seketika sakit lagi.
"Aku benar-benar minta maaf Win. Aku salah. Kamu masih sayang aku kan?" Andi berlutut dan berusaha bersimpuh di kakiku.
Aku melompat, menjauh darinya. "Aku sudah katakan padamu, Ndi. Aku memang pernah mencintaimu, tapi itu dulu! Kini aku sudah tak punya perasaan apapun. Tolong... aku hanya ingin menjalani hidupku," kataku berusaha pergi darinya.
Ia terdiam. Wajahnya memerah. Kakiku terasa berat seperti terpaku. Aku ingat wajah itu, aku ingat raut muka itu. Raut muka marah yang siap menghujaniku dengan bogem mentahnya. Aku... aku...
***
Aku tersadar di sebuah ruangan asing yang penuh dengan aroma obat-obatan. Aku berusaha bangun, tetapi tubuhku terasa sakit semua. Dio segera menghampiriku. "Kamu sudah siuman?" dibelai dan digenggamnya tanganku.
"Aku di mana?"
"Kamu berada di bawah penanganan dokter. Sudah tiga hari kamu tidak sadarkan diri. Seorang bapak tua menemukanmu di dekat blok rumah. Kamu langsung dibawa ke rumah sakit karena tubuhmu penuh luka hantaman. Ada beberapa luka tusukan juga di perutmu, sehingga perutmu harus dijahit. Syukurlah, kamu cepat mendapatkan pertolongan sehingga kamu nggak kehilangan banyak darah..." jelas Dio membuatku tercengang. Jadi, dia melakukannya lagi. Dia tega melakukannya lagi...
"Aku... ini bukan perampokan Dio. Aku tahu siapa pelakunya. Aku tak akan diam lagi kali ini. Aku harus melaporkannya..." kataku lirih sambil berlinang air mata.
Seharusnya tindakan melaporkan Andi sudah kulakukan sejak dulu. Tidak kutahan-tahan, dan kuanggap selesai begitu saja. Andi yang kupercaya akan berubah seiring waktu, tak jua menunjukkan penyesalannya. Ia tetap Andi yang sama, selama ia tak mendapatkan hukuman dan disadarkan.
Teman... apabila kamu mengalami hal yang sama sepertiku. Aku berharap kamu tidak diam saja. Segera lakukan pelaporan pada pihak yang berwenang. Dan Komnas Perempuan juga tidak akan membiarkan kekerasan ini terulang lagi padamu. Jangan takut ya, agar kau bisa terbebas dari kekerasan fisik seperti yang aku alami.

Kisah Mengharukan di Balik Foto Anak Menggendong Ibunya




Vemale.com - Beberapa waktu yang lalu, sebuah foto yang menyentuh hati tersebar di internet. Foto itu menggambarkan seorang pria yang menggendong wanita lanjut usia dengan kain gendongan, seperti seorang ibu yang menggendong anaknya. Foto itu begitu mencuri perhatian dan banyak orang yang bertanya, siapa dia? Siapa yang digendongnya? Apa yang sedang mereka lakukan?
Foto tersebut rupanya adalah foto seorang pria yang sudah berusia 62 tahun dan bernama Ding Zhu Ji. Ia sedang berada di salah satu rumah sakit di China untuk mengantarkan ibunya. Sang ibu yang sudah berusia sangat tua, ringkih dan mengalami patah tulang, akhirnya digendong oleh Ding Zhu Ji ke rumah sakit. Ia melakukannya karena berpikir bahwa menggendong ibunya ke rumah sakit akan lebih cepat sampai dan dirinya tidak akan merasa terlalu lelah walau menggendong ke sana.
Pria ini sama sekali tak menduga bahwa apa yang ia lakukan akan mencuri perhatian banyak orang. Pemandangan yang begitu menyentuh ini kemudian diabadikan oleh seseorang dalam bentuk foto yang kini beredar luas di internet. Selain itu, CCTV rumah sakit juga sempat merekam momen di mana pria ini menggendong ibunya yang nampak seperti bayi.
Sang ibu saat ini sudah berusia 85 tahun, namun Ding Zhu Ji mengisahkan bahwa ia sangat berhutang budi pada ibunya. Saat masih mengandung Ding Zhu Ji usia 6 bulan, keduanya nyaris dilempar ke laut karena sang ibu tidak sengaja menghilangkan kartu identitas naik perahu bersama prajurit Taiwan. Banyak orang yang memohon agar ibu Ding Zhu Ji yang sedang mengandung itu tidak dilempar ke laut, hingga detik-detik menegangkan itu berubah melegakan karena ada orang yang menemukan kartu identitas mereka.
Ding Zhu Ji yang mendengar kisah itu dari ibunya menjadi semakin sayang pada wanita yang telah melahirkan dan membesarkannya tersebut. Meski merupakan anak sulung, dirinyalah yang paling dekat dengan sang ibu. Bahkan hingga setua ini pun, ia masih merawat sang ibu. Ding Zhu Ji juga merasa bersalah karena tak menjaga ibunya dengan baik sehingga mengalami patah kaki kiri. Ding Zhu Ji pernah sangat ingin membawa ibunya yang sudah menua dan mulai pikun untuk pulang dan menemui saudara di Tiongkok. Sayangnya sebelum itu sempat terjadi, sang ibu sudah kehilangan ingatannya dan hal itu membuatnya sangat menyesal.
Ladies, Anda pasti pernah sejenak mengingat masa kecil Anda, kemudian membandingkannya dengan masa sekarang di mana Anda sudah dewasa dan bisa memilih serta memutuskan apa yang Anda inginkan. Masa kecil Anda dengan orang tua yang menimang dan menyayangi, sesekali memarahi dan membuat kita menangis atau kesal. Namun semua itu pada dasarnya adalah wujud kasih sayang orang tua yang ingin selalu bisa melindungi anaknya.
Lantas, sudah berbuat apakah kita pada orang tua? Bayangkan bila kita tua nanti. Kita bukan lagi sosok yang kuat dan bergairah seperti sekarang. Kita sudah menjadi sosok yang rapuh dan perlahan tapi pasti, usia akan memundurkan semua kemampuan kita. Kita akan kembali seperti bayi yang butuh pertolongan anak-anak kita.
Ding Zhu Ji adalah sebuah inspirasi nyata mengenai anak yang berbakti pada ibunya. Bagaimanapun orang tua kita sudah menua dan pikun, dahulunya mereka adalah orang yang selalu menuntun kita berjalan, mengajari kita bicara, tempat berlindung dan mencurahkan air mata, tempat bermanja yang tulus dan menyayangi kita. Berbaktilah pada orang tua. Lakukan apa yang bisa kita lakukan untuk membahagiakan mereka selagi kita masih bersama mereka.
Tunjukkan kehadiran Anda yang tersenyum tulus padanya. Maka tak ada yang lebih membahagiakan kedua orang tua Anda selain anak-anaknya yang masih mengingat dan menyayangi mereka.

Tenang Saja, Masih Ada Pelangi Setelah Hujan







Vemale.com - Orang bijak pernah berkata, hidup di dunia ini Anda akan bertemu dengan pahit dan manisnya banyak hal. Seringkali yang akan Anda temui terlebih dahulu adalah hal-hal pahit yang membuat Anda menangis dan hati meringis.
Tetapi, percayalah bahwa bukan hal yang getir itu yang sedang dirancang oleh Tuhan. Namun, kejadian tersebut adalah sebuah pondasi agar Anda kuat dan kemudian tinggal menyesap manisnya hidup.
***
Seringkali, kita menyalahkan Tuhan ketika kejadian yang dialami membuat sedih dan kecewa. Belum lagi saat kita menginginkan sesuatu dan tak bisa mendapatkannya. Rasanya sesak di dada. Apa sih yang Tuhan mau? Memperkenalkan kita pada seseorang, membuat kita jatuh cinta kemudian memisahkan kita?
Hal-hal seperti itu mungkin membuat Anda merasa seperti orang tersial di dunia.
Namun lihatlah lebih dalam lagi dari setiap kejadian pahit yang Anda temui. Ada beberapa pelajaran penting tentang kesabaran, rasa syukur, mempelajari karakter seseorang, mengerti bagaimana harus bersikap, yang semua hal tersebut memang mahal harganya. Dan, Anda tak akan pernah tahu kelak semua hal pedih itu akan membawa buah manis apa.
Anda yang tengah kehilangan pekerjaan dan sulit mendapatkan pekerjaan yang baru, juga akan berpikir mengapa dunia ini begitu tidak adil? Tetapi apa yang bisa membuat Anda bahagia dari pekerjaan sebelumnya? Anda seringkali pulang dengan rasa lelah dan keluhan. Bukankah ini adalah kesempatan bagi Anda bertemu dengan pekerjaan yang lebih baik?
Dan kalau Anda kehilangan sesuatu barang kesayangan, Anda akan belajar untuk lebih berhati-hati. Lebih mensyukuri hal yang terkadang Anda remehkan.
Percayalah saja, teman. Masih ada pelangi setelah hujan. Tuhan tidak akan meninggalkan Anda dengan tangan kosong saat harus maju berperang. Tameng dan semua alat-alat canggih sedang disiapkan untuk mempersenjatai Anda. Yang dibutuhkan hanyalah sebuah kesabaran saat Anda menunggu semua disiapkan. Dan berusaha untuk memaksimalkan semua peralatan tersebut.
Masih banyak kerikil tajam yang akan Anda temui di depan. Tetapi sekali lagi tetaplah percaya, selalu ada pelangi setelah hujan. (vem/bee)

Selasa, 01 Januari 2013

scoliosis adalah kelainan rangkaian tulang belakang yaitu adanya kurva kearah lateral, dimana pada tulang belakang terkurva kearah lateral tersebut tidak ada.



Pada pemeriksaan foto X ray sering dilakukan pemeriksaan foto lateral bending. Tujuan Pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah pembengkokan yang terjadi masih flexible atau sudah rigid, atau juga melihat sejauh mana flexibilitas tulang belakang yang mengalami pembengkokan.
Dengan demikian dapat dilihat peningkatan flieksibitas sendi dengan menggunakan foto Bending X ray.


Temuan penting yang didapatkan dalam pemeriksaan

1. Pada posisi berdiri tegak sesuai dengan perasaan tegak lurusnya sendiri yang diperiksa :
- Posture berdiri cenderung miring kearah kiri atau kanan, hal ini dapat diperiksa baik dengan mata telanjang atau dengan bantuan plumb line, apakah ada shifting kearah kiri atau kearah kanan. Biasanya diukur jarak cekungan antara pantat kiri dan kanan dengan plumb line. Selain itu juga dapat dilihat dari perbedaan jarak body-arm kiri dan kanan
- Pola kurva misalnya C type atau S type, arah kurva misalnya kurva thorakal kanan.
- Bentuk pertumbuhan yang asimetris sisi kanan dan sisi kiri misalnya dada depan kiri lebih besar dari pada dada kanan, punggung kanan belakang lebih besar dari punggung kiri, hal ini menunjukkan adanya rotasi.dari tulang belakang.
- Ketinggian bahu yang tidak balance misalnya posisi bahu kanan lebih tinggi
- Adakah pelvic obliquity yang menandakan adanya leg discreapancy dengan melihat ketinggian SIAS dengan bantuan Water pas.

2. Pemeriksaan bending
- bending kedepan secara perlahan-lahan untuk melihat :
- mobilitas sendi-sendi segmentasi untuk bergerak kearah flexi gerakan
- adanya gerakan rotasi yang mengikuti gerakan fleksi.
- pada posisi tertentu akan terlihat adanya hump dan dapat diukur dengan bantuan water pas.
- bending kebelakang secara perlahan-lahan.
- mobilitas sendi segmentasi kearah ekstensi
- perubahan bentuk badan, apakah ada pengurangan rotasi ikutan.
- adanya stifness pada segmen tertentu.
- bending kesamping kiri dan kanan
- pola gerakan bending ini apakah smooth mulai dari awal sampai akhir, Gerakan ini dilihat secara keseluruhan dan juga sekmental, terutama Scoliosis type S ( double Curve) pada ujung bending dapat diukur jarak ujung jari ke lantai.
- Gerakan bending kekiri dan kekanan ini bila dilihat segmental dapat dipakai menentukan mana yang lebih mobil kurva torakal atau lumbal bila scoliosis type S.
- perbedaan mobilitas tulang belakang pada bending kekiri atau kekanan.
- pemeriksaan ini dapat dilakukan pula dalam posisi prone kneeling ( merangkak) dengan gerakan ini penderita disusruh bending maksimal aktif dengan bantuan seberapa panggul kiri dan kanan yang terlihat dapat dibedakan mana yang lebih mobil gerakan kiri atau kanan.
3. Pemeriksan gerakan rotasi
Kelainan bentuk yang berupa HUMP adalah akibat adanya rotasi dari tulang belakang yang kemudian membawa costa ikut berrotasi pula. Arah rotasi yang terjadi adalah kearah posterior pada daerah konvek.
- Pemeriksaan gerakan rotasi aktif
- Posisi dapat dilakukan dalam posisi merangkak, penderita disuruh mengangkat salah tangannya kearah lateral horizontal abduction diikuti dengan gerakan rotasi tulang belakang secara maksimal kemudian bergantian tangan yang lain. Diperhatikan pola gerakan secara segmental maupun keseluruhan.
- Pemeriksaan rotasi pasif
- Pemeriksaan rotasi pasif sulit dilakukan berhubung harus mengangkat berat, cara yang mudah dilakukan adal;ah penderita disuruh melakukan sendiri, dan kemudian diposisi ujung ditambah gerakan pasif. Hal ini dapat melihat secara segmental maupun keseluruhan rotasi yang terjadi.
4. Pemeriksaan kekuatan otot
Pemeriksaan kekuatan otot dapat dilakukan dilakukan dengan cara side lying dengan secara segmental dan fiksasi daerah tertentu sesuai dengan kurva tulang belakang yang bengkok. Nilai otot hanya bisa dilakukan dengan membandingkan pada sisi yang lain.
5. Pemeriksaan X-ray.
Dari foto X ray kita dapatkan :
- Pola kurva
- Single atau Double curve
- Arah kurva misalnya Left Lumbal Right Thoracal
- Segmentasi kurva misalnya dari Th5-L1 right, L1 - L5 Left.
- Dapat dilihat long atau short curve
- Dapat dilihat Apex kurva misalnya Th8 Right, L3 left.
- Foto lateral dapat menunjukan kurva lordosis dan kyphosis.
- Rotasi dengan melihat posisi rangkaian procesus spinosus
- Melihat kedewasaan tulang ( Bone Maturation)
- Apakah tulang sudah berhenti pertumbuhan dapat dilihat dari apakah epiphysis pada krista iliaca sudah menutup atau belum.

6. Pemeriksaan foto X ray bending.
Pemeriksaan X ray bending adalah foto X-ray yang diambil dalam posisi lateral bending secara maksimal. Perbedaan derajat antara foto X-ray posisi berdiri dan bending ini adalah sebenarnya flexibilitas rangkaian tulang belakang. dilakukan baik kearah kiri maupun kanan.

Jumat, 07 Desember 2012

SAHABAT SEJATI




Senja yang dulu indah kini menjadi temaram dan bulan yang dulu purnama kini perlahan berubah menjadi sabit. Seperti keadaan hati seorang gadis remaja yang meratapi kekosongan dan kehampaan hatinya karena ditinggal oleh sahabat yang selama ini setia menemaninya baik syka maupun duka. Dulu, waktu usiaku beranjak 17 tahun, aku mempunyai beberapa sahabat salah satunya Icha. Icha tinggal di Ciracas, JakartaTimur. Dia anak pertama dari 2 bersaudara, dia adalah seorang remaja yang lugu dan sangat ceria. Kami bersahabat suddah cukup lama, aku kenal Icha waktu kami sama-sama mendaftar di salah satu SMP favorit di Jakarta. Setelah awal oerkenalan itu,pertemanan kami berlanjut karena kami diterima di SMP itu. Kami selalu bersama-sama bagai amplop dan perangko yang tak dapat terpisahkan, itulah kami. Kami juga selalu satu kelas.

Setelah lulus SMP aku dan Icha memutuskan untuk satu sekolah, hari pertama aku dan Icha menjalani ospek, rasanya takut dan tegang banget, tapi aku melihat seorang cowok yang sangat perfeck di kantin sekolah, dia sangat manis apalagi pada saat aku melihatnya sedang tersenyum pada beberapa orang yang menyapanya, manis sekali senyumnya, disaat aku sedang asyik memperhatikan cowok itu tanpa ku sadari didepanku ada salah seorang kakak senior yang sangat galak, upzzz…. Aku menabrak dia, dia marah-marah padaku meski aku telah minta maaf padanya, lupakan saja dia kita kembali pada cowok yang aku lihat tadi, tapi aku mencari-cari kesekeliling kantin tapi cowok itu udah gak ada. Icha hanya tertawa melihat tingkah lakuku. Huh… ini semua gara-gara keteledoranku, tapi gak apa-apa suatu hari nanti pasti aku dapat bertemu dengannya kembaali karena aku yakin dia siswa di SMA ini. Aku dan Icha melanjutkan perjalanan kami ke kelas. Ospek pertama telah dimulai, ada beberapa kakak senior masuk kekelas tanpa ku sadari cowok yang ku lihat di kantin sekolah tadi pagi ada didepan mataku. Aku senang sekali karena aku kembali beetemu dengannya walau dia tak ku kenal sama sekali.
Aku mencari tau siapa sebenarnya cowok itu, dari beberapa orang yang aku tanya mereka mengatakan dia adalah ketua osis, namanya radit, Cuma itu informasi aku dapatkan tentang dia, tapi udah cukup kok. Singkat cerita aku dan kak Radit mnjedi tambah akrab tapi cuma sebatas teman. Yang tak pernah aku duga ternyata kak Radit naksir sama Icha, aku sedih banget karena dia adalah cinta pertamaku, tapi apa daya aku tak bisa berbuat apa-apa, dan aku juga sempat kecewa pada Icha karena dia menerima kak Radit menjadi kekasihnya, Icha kan tau kalau aku suka sama kak Radit tapi kenapa dia tega padaku. Mungkin inilah nasibku, setelah kejadian itu persahabatan aku dan Icha menjadi renggang, aku jarang menyapanya dan sepertinya juga dia sekarang jarang ada waktu buat kita berdua sanma-sama lagi seperti dulu. Lagi pula aku tak sekelas dengannya.

Waktu terus berputar, tanpa terasa tahunpun berganti. Akhir-akhir ini aku melihat Icha tampak murung dan gak seperti biasanya yang sangat ceria. Walau aku belum bisa memaafkan Icha tapi walau bagaimanapun dia adalah sahabatku dan aku harus tau apa yang sedang terjadi. Satauku dari berita yang beredar kalau Icha mengidap penyakit tumor yang bersarang diperutnya sejak beberapa tahun ini, sejak dokter memfonis penyakit itu Icha berubah menjadi nak yang pemurung danpendiam. Aku sangat merasakan perubahan itu, tapi setiap kali aku tanya dia tak pernah mau cerita dan jujur padaku. Menurutku dia berubah menjadi seperti itu karena mungkin dia merasa hidupnya tak akan lama lagi. Seiring berjalannya waktu perut Icha makin membesar, aku belum percaya dengan apa yang temen-temen bilang padaku. Aku desak Icha untuk menceritakan apa yang terjadi padanya, akhirnya Icha mau bercerita. Aku sempat terkejut mendangarnya sekaligus sedih bercampur dengan rasa kekecewaan, mengapa baru seekarang dia cerita semua itu padaku. Tapi mungkin karena aku tak sedekat dulu sama dia. Aku juga denger-denger dari yang laen Icha putus, Icha diputuskan kak Radit karena keadaan Icha dg perut yang makin membesar. Aku sedih sekali, tapi dia pernah menghianati persahabatan yang telah lama kami bangun.

Icha masih tetap sekolah, tapi lama kelamaan dia merasa kecil hati dan malu. Dengan kondisi tubuh yang semakin menurun, sampai akhirnya Icha dirawat di Rumah sakit Haji Pondok Gede. Aku dan teman-taman menjenguknya untuk memberikan semangat dan dukungan padanya agar Icha gak semakin drop dan putus asa. Hanya sampai disitu saja kabar yang aku dengar tentang Icha, disatu sisi aku masih kecewa padanya tapi disisi lain aku juga mempersiapkan UN.
****

Pagi hari yang sangat gelap karena hujan turun begitu derasnya, aku sedang duduk melamun memikirkan bagaimana keadaan Icha sekarang, tiba-tiba aku dikejutkan dengan ringtone handphoneku yang berbunyi dank u lihat dilayar hpku ternyata mamanya Icha memanggil, fikirku tumben tapi ada apa ya, kok pagi-pagi gini tante telfon aku. “halo assalamu’alaikum, bisa bicara dengan Cika?”, nada suara mama Icha tampak berat, sepertinya dia sedang menangis. “ii…aaa tante, ada apa kokpagi-pagi begini telfon Cika? Trus bagaimana kabar Icha tante?” tanyaku agak ragu, “Icha telah berpulang Ka” belum sempat aku mengucapkan turut berduka cita pada tante, tut…tut…tut…tut telfon tiba-tiba terputus. Aku menangis dan menyesali dengan semua yang terjadi, dihatiku tersirat penyesalan yang amat mendalam, aku terlalu jahat dan egois pada Icha dan gak pernah meluangkan waktu untuk menjenguk sahabatku sendiri yang menjalani hari-hari akhirnya sendirian, tanpa aku. “Maafkan sahabatmu ini Ca…..hik..hik..hik…!!!” tangisku
Aku datang ke rumah Icha untuk melihat dia terakhir kalinya dan mengucapkan bela sungkawa pada keluarga Icha. Setibaku disana aku melihat Icha terbaring kaku, dikelilingi orang-orang yang membaca yasin untuknya, tiba-tiba pandanganku menjadi gelap. “Icha…..” panggilku, “sudahlah Ka, relakanlah kepergian Icha, agar dia tenang di Alam sana” mama Icha ada disampingku, dan memberikan selembar kertas padaku, “ini dari Icha buat kamu, dia menulis pada saat kamu jarang menemuinya, tante tinggal dulu kebawah”. “makasih tante dan Cika minta maaf kalo selama ini Cika gak pernah menjenguk dia, Cika lagi UN tante,” aku menangis. “gak apa-apa kok tante ngerti, kamu ada masalah ya sama Icha?” tanya mama Icha, “eng…enggak kok tante, kami berdua baik-baik saja””ya udah jangan nangis lagi, tante ke bawah bdulu ya” tante pun meninggalkanku sendiri di kamar Icha karena Perlahan-lahan tadi aku pingsan, aku melihat foto-foto yang ada dimeja samping tempat tidur, betapa lembutnya senyum Icha di foto itu. aku buka kertas ituperlahan-lahan, dan aku pun mulai membaca kata demi kata disurat itu.
Sebelumnya gue minta maaf atas kejadian kemaren”, bukan maksud gue untuk merebut kak Radit dari lo, tapi gue juga cinta dia dan gue juga udah putus ma dia, karena dia bukan laki-laki yang baik. O ya, lo tau kan kalo gue gak bisa buat puisi kayak lo, tapi ini puisi gue buat khusus sahabat sejati gue ini, maaf ya kalo buatan gue gak sebagus puisi-puisi lo, heheheh……..

Surat Terakhir
Butir-butiran air mata yang jatuh setetes demi setetes
Menemani dan menjadi saksi saat ku tulis suratku yang terakhir
Jika hanya derita yang harus aku terima
Jika hanya kemitian yang harus ku alami
Aku bersedia menjalani tanpa kesedihan
Namun ketika kau berucap bahwa untukku
Sudah tak ada lagi maaf terasa lemah lunglai tubuh ini
Sahabat yang slalu mengisi hari-hariku
Seberapa besarpun salah yang ku pandang
Seberapa rendah budi yang ku jalani…maafkan aku
Derita karena bersalah berlarut-larut tanpa henti
Dan tampaknya Tuhan sudah berkenan menjemputku
Jangan menangis sahabat….walau tak terkatakan
Sungguh aku merasa kau telah memaafkanku
Slamat tinggal sahabat sejatiku
Ikhlaskanlah kepergiankui
Smoga sepeninggalku dari sisimu
Bahagian akan slalu menemanimu
Miss u sobat
ICHA
****

Keesokan harinya Aku baru sadar ternyata Icha hari ini berulang tahun yang ke 17, aku bermalam di rumah Icha, dan pagi-pagi aku segera kebawah dan akan mengikuti pemakaman Icha. Sebenarrnya aku tak sanggup melihat makam itu, karena akan mengingatkanku akan kenangan” kami berdua dulu, tapi aku coba untuk tegar untuk melangkahkan kaki menuju makamnya. Setelah pemakaman selesai dan semua orang pulang, aku sendiri di makam itu, sepi. Aku menangis disamping nisan Icha, walau tersendat-sendat dan terbata karena aku nangis aku nyanyikan lagu happy birthday buat Icha, dan memandangi nisan yang ada dihadapanku saat ini, makam yang sunyi, aku masih menangis sendiri di makam bisu itu, sebelum pulang aku meninggalkan secarik kertas balasan surat Icha, walau mungkin tak akan pernah dibaca olehnya, tapi itulah kenanganterakhirku buat Icha.

Kenangan indah tentang kita akan slalu ku ingat setiap detiknya
Jika ku tutup mataku, aku masih dapat melihatmu
Kau memperlihatkan senyum termanismu
Tapi itu hanya lamunan sesaatku
Kini kau telah jauh tinggalkanku
Aku belum sempat meminta maaf padamu dan menyayangimu
Dan tak ingin kau pergi jauh
Tinggalkan kenangan kita bersama
Tapi takdir berkatab lain
Terlalu cepat Tuhan memanggilmu
Hanya sebuah puisi ini aku persembahkan untukmu
Kepergianmu, meninggalkan kisah yang sangat pahit bagiku
Aku akan selalu mengenangmu, sahabat terbaikku
Semoga kau tenang disana
Suatu saat kita pasti akan bertemu kembali
(the end)

In my Dream


Cerpen Romantis

Oleh Aprilana Dewi

“mengatakan aku mencintaimu adalah kata-kata yg ingin aku ucapkan setiap hari dalam hidupku
maukah kau menikah denganku? Aku ingin mencintaimu dan hidup bersamamu
aku ingin kau bersandar di bahuku saat kamu tertidur
maukah kau menikah denganku? Dengan segenap hatiku, apakah kamu setuju ?”

Arlini adalah sosok perempuan yang sudah lama diidamkan Reo . Lelaki yang masih saja membujang karna menunggu cinta Arlini untuknya padahal dia sudah berusia 25 tahun . Arlini dan Reo memang dekat , mereka berdua satu kampus , Arlini masih semester 6 sementara Reo masih skripsi dan sebentar lagi dia akan lulus .
Tak ada kriteria yang lain untuk gadis impiannya kecuali Arlini . Reo sangat mencintai Arlini . Dia sangat manis , lembut dan baik sekali . Terkadang Reo tak sanggup menahan perasaannya sendiri yang membuat setiap malam matanya sulit terpejam .

Selain kuliah, Reo juga punya band . Dia sebagai vokalis dan pencipta lagu . Ada 3 personil pada band yang ia namakan “KRY” yang berarti Kyuhyun,Reo dan Yesung. Salah satu lagu yang ia karang untuk Arlini adalah yg berjudul “ In My Dream “. Mengapa ia mengarang lagu tersebut ? Karna seperti judulnya “ In My Dream “, Lagu itu tercipta seketika ada sebuah mimpi merasuki malamnya . Saat itu Arlini datang pada Reo dengan tersenyum manis . Menghampiri Reo yang kini tengah menggengam sebuah cincin pernikahan .

Malam itu Arlini Nampak cantik, sangat cantik bahkan melebihi kecantikan seorang bidadari . Reo terpesona akan itu . Lalu ia persiapkan jauh dalam hati untuk menyampaikan isi hati kepada Arlini dengan memegang kedua tangan Arlini .

“ Arlini, perlu kau tau bahwa sesungguhnya aku sangat mencintaimu.., aku sangat sulit untuk hidup tanpamu . Maka dari itu menikahlah denganku . Kamu mau kan ? “

Seraya dengan indahnya sebuah melodi yang mengiringi kisah ini… Seperti lagu ini teralun begitu saja Arlini mengangguk …

Tak segan Reo memeluk erat Arlini dengan kekuatan cinta yang sudah benar-benar terbalaskan . Dan itu artinya Arlini sudah akan menjadi seseorang yang menemaninya setiap detik,menit,jam dan hari-harinya.

“meskipun kita menjadi tua
kita akan trus tersenyum dan hdup bersama
maukah kau menikahiku? Apakah kamu mau untuk menjalani sisa hdupmu bersamaku
tidak peduli seberapa lelah kita
aku akan selalu disampingmu
Hari-hariku yg akan kita lakukan bersama
aku kan slalu di sampingmu
aku telah menyiapkan cincin ini sejak dulu
aku mohon pasang cincin yg bersinar ini di jariku
ingat janji yg telah kita buat bersama, maukah kau menikahiku ?”

Setelah Reo melepaskan pelukannya, Reo akan menyematkan cincin yang ia genggam untuk Arlini . Arlini nampak bahagia dengan ini . Membuat Arlini sebahagia ini bagaikan puncak yg paling ujung kebahagiaan dalam hidup Reo .

Mendaratkan sebuah kecupan di kening Arlini seakan membangun gejolak semangat hidup Reo . Ini adalah keindahan … adalah sebuah cinta yang manis .

“ Aku mau menikah denganmu Reo “ ucap Arlini pelan.. pelan sekali . Namun mampu terdengar oleh Reo .
Namun, langkah Arlini semakin menjauh secara sangat perlahan tanpa Reo sadari .. Lama kelamaan Arlini semakin menyamar..memudar dan seperti tertutupi awan gelap… Sedangkan Reo tak bisa bergerak untuk mengejar Arlini .

“ Arlini !!!!!!!!!!!!!!! “ Teriak Reo keraaaaaaassssssss bahkan sangat keraas.. Hingga ia tersadar ..

Barusan dia hanya melewati momen indah yang bersifat sementara yaitu mimpi . Yesung dan Kyuhyun yang juga teman kosnya pun terkejut melihat aksi Reo . Ia berteriak memanggil nama Arlini sangat keras sekali .

Setelah Yesung dan Kyuhyun mendekat, mereka mendapati Reo sedang menitihkan air mata dengan memegang erat kepalanya . Wajahnya memerah dan mengekspresikan kekecewaan yang sangat mendalam .
Jika Reo tau ini hanya mimpi, mungkin dia tak akan bangun lagi …

“Aku berharap tidur seperti ini selamanya
Aku terbangun juga masih dengannya
Aku berharap tidak bermimpi lagi
Hari inipun aku bahkan dapat berdampingan bersamanya
Jika hari ini aku dapat melihatmu lagi, jika dapat seperti itu, jika kau kembali
Jika kau dapat sekali lagi ada di sampingku, jika dapat seperti itu
Aku tidak ingin terbangun
Jika dapat tertidur lagi dan itu akan terulang..…..”

Hari-hari Reo semakin menghitam kalbu seketika mimpi itu datang . Mimpi ini seperti narkoba… Menagihkan… Jika tak mampu mengulang lagi, akan sakit seperti ini . Setiap hari harus memojok di kamar dan merenungkan hal itu lagi dan lagi walaupun sangat terasa mustahil untuk melupakannya .

“diam-diam aku menertawakan diriku sendiri
Aku tidak percaya seberapa dalam aku jatuh untukmu
Kau masuk ke pikiranku dengan rangakaian imajinasi.
Sekarang aku seperti orang bodoh yang jatuh cinta
Semuanya , aku, sekarang, kau
Aku sudah jatuh cinta denganmu
Lihat aku dan aku berjanji
Bahwa aku tidak akan membiarkan engkau pergi
Bahkan jika dunia berakhir, aku akan mencintaimu seperti jam abadi yang tak pernah berakhir”

Bahkan kondisi Reo semakin parah ketika Arlini memperkenalkan tunangannya yang bernama Siwon kepada Reo . Wajar, Reo adalah teman terdekat Arlini . Dengan cara seperti apalagi Reo menahan amarahnya untuk ini ? Ia tidak boleh menunjukan sakitnya cinta ini di hadapan Arlini . Sebagai teman terdekatnya, Reo harus menampakan ekspresi bahagianya ketika seseorang yang sangat ia cintai tengah dimiliki orang lain .

Lambat laun Arlini menghilang dari kehidupan Reo seketika Arlini sudah lulus . Begitupun juga dengan dirinya. Mungkin ini sudah jalannya, Arlini diciptakan bukan untuk dirinya . Namun kenangan di mimpi itu.., takkan mungkin bisa Reo hapus …

“I Still Love You and We will be theLove Truly in My Dream …”

TAMAT


Read more: http://cerpen.gen22.net/2012/06/cerpen-romantis-in-my-dream.html#ixzz1ygEU94vJ

SAHABATKU CINTAKU


Cerpen Sahabatku Cintaku
Oleh: Dellia Riestavaldi

Kamu, orang yang membuatku nyaman, dan bahagia. Selalu menjagaku tanpa lelah. Tetapi rasa ini sungguh menyiksaku, menunggu kepastian tanpa balasan. Dia sahabatku, tapi dia juga nafasku, dia Dicky Aprilio. Sejak pertama aku kenal dia, tatapannya itu masih teringat jelas di memoriku, senyumannya membuatku tenang dan damai  dia selalu menjagaku kapanpun dan dimanapun, setiap aku down dia selalu memegang erat tanganku dan membuatku bangkit lagi.

Mungkin aku terlalu egois terlalu berharap untuk memilikinya, tapi aku tak bisa selalu berpura-pura untuk tidak mencintainya. Tapi disisi lain kalau emang kita jadian aku TAKUT, aku sangat takut kehilangan dia, aku gamau dia hilang dari mata dan hatiku. Tapi di sisi lain juga aku pengen banget milikkin dia, supaya semua orang tau dia milik aku bukan milik orang lain.

Aku selalu menahan rasa sakit ini ketika teman-temanku menanyakan kedekatan ku dengan dicky selama ini, aku sakit ketika aku harus bilang “ bukan, dia hanya temanku.” Dan merekapun menjawab “padahal udah cocok banget, jadian aja.” Aku hanya membalas dengan senyuman. Tapi perlahan masalah itu sudah menjadi hal yang biasa untukku. Karna Dicky mengajarkanku untuk bertindak dan bersikap yang dewasa. Aku ga berani bilang Dicky adalah segalanya buat aku, karna aku takut segalanya aku hilang.

Aku berusaha menjadi wanita yang dewasa yang ingin selalu berfikiran positif, jadi aku kadang berpikir kalau hubungan aku sama Dicky sekarang jauh lebih bahagia  aku takut jika kita pacaran lalu putus dan gak bisa deket lagi, mending betemen kaya sekarang dan dia gak akan ninggalin aku, kecuali dia mempunyai cintanya yang baru.

D-I-C-K-Y seseorang yang paling berharga buat aku sekarang, andaikan aku mampu berkata di depannya bahwa aku sayang dia dan gamau kehilangan dia mungkin aku akan jauh lebih tenang, tapi beberapa kali aku mencoba untuk mengatakannya malah yang ada hanya gemetaran yang ku rasa, mungkin belum saatnya aku berkata seperti itu.

Tawa dan candanya adalah warna di hidupku, aku tak ingin semuanya berlalu begitu cepat. Dicky juga adalah salah satu alesan yang membuatku betah di masa SMA yang dulu yang aku anggap biasa aja. Aku sekarang masih duduk manis di sampingnya menjadi teman biasa, entah akankah posisi itu berubah, akupun tak tahu 
*****


Read more: http://cerpen.gen22.net/2012/06/cerpen-remaja-sahabatku-cintaku.html#ixzz1ygFMMty9