Selasa, 08 Mei 2012

Cerita Hati ( ketika hati tak mampu mengungkapkan)




Oleh: Deny fadjar suryaman - `Sesungguhnya ku tak menginginkan semuanya begini, walau semua yang terjadi hanya kebohongan dan kepalsuan saja yang kau berikan kepadaku..

Tapi sejujurnya itu semua sudah cukup bagi ku tuk dekat denganmu walau hanya bisa membayangkan dan mengharapkan kelak kau akan datang kepadaku dengan kejujuran dan ketulusan hati pada diriku..
`tak ku harapkan lebih atas kehadiranmu. .
`tak ku harapkan kejujuran itu datang. .
`tak ku harapkan kau menganggap ku ada. .
`dan jika itu semua dapat di wujudkan oleh dirimu, Tapi mengapa seperti ini yang terjadi...???

‘Mungkin ini sebuah perasaan yang bodoh yang pernah kualami selama hidup. Selama ini, aku hanya bisa membayangkan dan mengharapkan namun tidak untuk mengatakannya. Ini menjadi sebuah ketidakpastian bertindak yang kulakukan. Sehingga aku hanya bisa memandang dan melihatnya ketika mimpi.’

Itu kahayalan dari seseorang yang berharap cinta ini nyata ketika semua tidak mampu diungkapkannya. Sebuah khayalan yang membuat hidupnya dipenuhi kegelisahan dan kebimbangan.

ini semua berawal dari hobi barunya berselancar didunia maya. Suatu ketika dia sedang memainkan khayalannya didunia maya. Dia melihat sebuah profil seorang wanita yang membuatnya terpikat seketika. Secara naluriah dia langsung mengirim sebuah permintaan pertemanan kepada wanita itu. (mungkin lebih pastinya karna dia baru dengan hal ini, jadi ingin punya lebih banyak teman).

***
Hari pun terus berlalu dia pun tak peduli dengan sebuah profil wanita tersebut. Karna dia selalu asyik dengan obrolan teman-teman facebook-nya yang lain. Namun, hari ini dia melihat dalam beranda sebuah obrolan antara temannya dan wanita yang beberapa hari yang lalu dia add. Disinilah mulai perbincangan antara dia dan wanita dimulai. Nama ku brian atau lebih sering di panggil rian, yah bisa dibilang manusia yang sederhana senang dengan hal-hal yang berbau traveling. Tapi dalam urusan cinta aku sangat pendiam dan terkadang membiarkan perasaan cintanya berlalu begitu saja. Dalam obrolan antara teman aku dan wanita itu, teman aku menyebut-nyebut nama aku untuk dijadikan motif dia berkenalan dengan wanita itu.

Yah, mungkin karna wanita itu tinggal di daerah yang berdekatan dengan ku. Itu sebabnya aku dijadikan motif teman aku untuk berkenalan. Mungkin karna itu juga yang membuat mataku terfokus pada tulisan di beranda facebook-ku. Akhirnya pun aku ikut tergabung dalam obrolan itu. Dan mulai menulis sebuah komentar didalamnya.

“weh man, apa maksudnya tuh bawa-bawa nama gw. Kalo mau kenalan sama cewe jangan bawa-bawa nama gw geh”. Dengan kata “geh” yang mencirikan logat bahasa di daerah ku. Hahahaaa.. cukup lucu sih kalo di denger satu kata yang aneh itu. Mungkin hanya orang-orang d daerahku yang mengerti apa maksud dari kata itu. Temen aku yang ini namanya iman, yah ketika kita SMA dulu, dia memang dia terkenal playboy-nya, sampai-sampai banyak teman yang udah men-cap-nya seperti itu. Di saat yang bersamaan wanita itu pun membalas komentar dan mulai-lah awal perbincangan ku dengan wanita itu. Namanya aini yang ternyata dia juga alumni SMA yang sama dengan aku dan temanku. Tapi entah mengapa aku dan temanku tak sadar. Sebenernya aku sudah tau kalau dia bersekolah yang sama dengan aku dan temanku, namun walau rumahku satu daerah dengannya tapi aku tak tau siapa namanya, hanya saja aku sering liat dia lewat depan rumahku waktu sekalo dulu. Disini awal ketertarikanku untuk mengenalnya lebih dekat lagi. Namun itu hanya ketertarikan naluriah seorang wanita, dan seperti biasanya aku pun tak berani mencari tau lebih banyak lagi tentang waktu itu, yah karna sifat aku yang tak berani memulai suatu hubungan. Dan akhirnya dia pun mengconfirmasi prmintaan pertemanan aku. Akhirnya kita pun sering berinteraksi di dunia maya. Kita saling bertanya satu sama lain tentang diri masing-masing. Yah dari mulai hal-hal yang sepele untuk di perbincangkan sampai hal-hal yang menyangkut tentang pribadi masing-masing. Yah dari perbincangan itu bisa di simpulkan bahwa dia wanita yang cukup asyik, menarik, dan nyambung untuk di ajak berbincang.

Setelah sekian lama kita sering wall-to-wall, nge-chat, sampai coment-coment d facebook, akhirnya dia pun bilang kalau dia udah mulai jarang untuk berselancar di dunia maya. Sampai akhirnya dia pun mengajak aku untuk berbincang lewat handphone saja. “hey ian, aku udah jarang buka fb nih. Gimana kalau smsan saja” seru dia di wall. “yah, tapi kan gw gak tau nomor hape lho” aku pun membalas wall dia. “nih nomor ku……”

***
Waktu pun kian berlalu membawa aku dan aini saling kenal lebih jauh lagi. Dan akhirnya kita pun sepakat untuk pergi nonton berdua, ini awal pertemuan tatap muka kita yang pertama. Yah walau sedikit aneh sih, walaupun rumah kita satu daerah dan pernah satu sekolah tapi kita belum pernah berbincang secara langsung.

Hari itu matahari bersinar sedikit agak panas, yah walau sedikit agak panas tapi aku dan aini tetap berjanjian untuk pergi nonton bersama. Kami pun pergi berangkat menuju bioskop, dalam perjalanan kami pun banyak berbincang soal keanehan mengapa kita tak pernah berbicara langsung seperti ini sejak dulu. Disinilah awal dari aku timbul rasa suka sama aini, atau lebih tepatnya sayang. Saat itu hati aku sulit untuk dikendalikan, yah karna memang perasaan ini sulit untuk di ajak kompromi. Namun lagi-lagi aku sulit untuk mengatakannya. Sampai-sampai sejenak keadaan menjadi hening karna tak ada satu patah kata pun yang keluar dari kita. Dan akhirnya kita pun memutuskan untuk langsung pulang saja, tanpa ada pertemuan yang lebih panjang lagi.

***
Hari ini aku hanya duduk d hamparan teras alam yang beralaskan rerumputan yang hijau yang tersinari cahaya senja. Yah hari ini memang sudah sore, saat ketika matahari mulai meredupkan sinarnya, saat dimana sang gereja kecil mulai kembali ke sarangnya, dimana saat langit biru mulai memudar menjadi jingga.dan saat dimana aku sering menikmati keindahan senja. Disini aku sering sekali mencurahkan semua yang ada di hati dan perasaanku. Disini juga aku sering membuat tulisan-tulisan baik tengtang perasaan maupun tentang keadaan yang ada di sekeliling aku. Sampai akhirnya hari ini aku menulis sebuah puisi tentang sore itu.

“Pesona jingganya”

Di kala cahayanya mulai terbenam
Bukan berarti keindahannya menghilang
Namun terpancar dalam lukisan jingganya
Yang tergores indah dalam bentangan langit

Sisi demi sisi terlihat begitu mempesona
Berpadu satu dengan awan putih yang mulai berubah jingga
Yang mulaia menghanyutkan suasana dalam hati
Yang terbawa oleh hembusan angin

Jika jingganya tak mampu kau rasakan
Cobalah tuk mencarinya dalam hening
Jika itu tak mampu kau temukan jua
Jangan pernah berhenti berharap untuk esok hari datang kembali

Aku sering menghabiskan waktu ku disini itu karna ada sebabnya, yah sebuah penyakit yang selalu menghampiriku disaat-saat tak tentu. Mungkin ini juga yang membuatku untuk sulit menyatakan cinta yang ada dihatiku, karna aku terlalu takut meninggalkannya di saat yang tak tepat. Jangtungku yang lemah telah mencapai pada masa yang kronis, sehingga membuat sang dokter memfonis aku tak punya waktu lama untuk dapat menikmati hidup yang indah ini. Itu sebabnya aku sering menghabiskan waktu di tempat yang indah ini, terkadang aku pun mengajak aini ke tempat ini. Yah saat ini pun aku mengajaknya, namun dia telat untuk datang ke sini.

“hay rian” suara lembut terdengar ditelingaku yang juga membuyarkan khayalanku sore itu. Dengan tatapan yang masih kosong aku pun menjawab “yah, hay juga aini”. “map aku telat datang yah” sambung aini. “yah gapapa, aku juga baru datang kok” sahutku.

Aini pun duduk di sampingku seraya dia pun terlarut dalam suasana sore yang berikan keindahan ini. “kamu sedang nulis puisi atau cerpen yah?” aini membuka percakapan kita. “yah aku baru menyelesaikan sebuah puisi”. “mana coba aku liat” sambil merebut buku yang ku pegang. Akhirnya kami pun terlarut dalam obrolan yang mengasyikan di tempat itu.

***
Di dunia ini hanya aku dan keluarga saja yang tau tentang penyakit ini, bahkan aini pun tak mengetahuinya. Dia hanya tau aku yang suka humor, suka buat tulisan, dan membaca novel. Aku tak tau apa yang harus aku lakukan sejak perasaan aneh ini merasuki hatiku, aku ingin jika aini tau semua perasaanku namun aku pun tak mau membuat hatinya bersedih ketika aku harus meninggalkan dia di saat yang tak tepat. Setelah sekian lama perkenalan diantara kita, kita pun telah melalui semua bersama-sama, karna sejak perkenalan kita pertama kali kita jadi lebih sering bermain bersama. Sampai saat ini aku hanya bisa menyembunyikan semua perasaanku padanya. Sampai pada akhirnya akupun di larikan ke rumah sakit karna jantungku yang terasa berhenti berdetak. Aku pun hanya bisa pasrah semoga tuhan masih beri aku waktu untuk tetap bisa menikmati hidup setidaknya sampai aku punya keberanian untuk mengatakan semua isi hatiku pada aini.

Aini yang tak tau keadaan ku yang menghilang tanpa jejak beberapa hari belakangan mulai bertanya-tanya pada hatinya kemana aku sampai tak menghubunginya beberapa hari belakangan ini. Sampai pada akhirnya jantungku pun tak mau untuk mendenyutkan dan berdetak kembali seperti biasa. Yah, kali ini aku telah di panggil sang kuasa. Karna dia tak mengizinkanku untuk bisa hidup lebih lama lagi. Aini yang mengetahui kabar bahwa aku telah tiada merasa kesedihan yang besar. Dia pun merasa sangat terpukul atas kepergianku.

Mungkin satu hal yang aku sesali, ini bukan hanya isi hatiku yang tak bisa menyampaikannya kepada aini, tapi aku memang sama sekali tak bisa menyampaikanya kepada aini sampai kapanpun, karna tuhan tak mengizinkanya.

The end


Read more: http://cerpen.gen22.net/2011/12/cerita-hati-ketika-hati-tak-mampu.html#ixzz1uC1jH17I

1 komentar: