Senin, 07 Mei 2012

Kasih Ibu Tiada Ahir



Terkisah dalam satu keluarga sederhana di sebuah pedesaan, terlahirnya bayi mungil yang terlahir sempurna tiada cacat atau cedra setitik pun. Bayi itu tumbuh besar dalam dekapan Ibu dan Ayah yang menyayangi.Ringkas ceritanya terkisah pada satu keadaan dimana seorang bapa harus pergi merantau ke kalimantan untuk mencari nafkah, saat itu anak laki-laki yang tumbuh besar itu tengah belajar di SMP kelas 3. Kekurangan biaya membuat keadaan dan memaksa anak itu untuk banting tulang membantu ibunya di kebun mencari kayu bakar dan menanam tumbuh-tumbuhan dan sayur-sayuran. Pada suatu hari (pagi-pagi), Mah rasanya gak enak badan niih, Ibunya menjawab; kenapa? gak tau nih mah kaki ko pegel-pegel, ya sudah gak usah berangkat sekolah saja jawab ibunya... tanggung mah berangkat aja aah, ya sudah sarapan duluu giih.. ibunya menyuruh untuk sarapan pagi, entar aja di sekolah mah, ya udah entar pulang sekolah jangan main jauh-jauh, nyari kayu bakar dan jangan lupa shalat juga, ucap ibunya, iya mah, berangkat dulu yah... Assalamualaikum...! ucap anak itu pamitan pada ibunya, waalaikumsalam, hati-hati... jawab ibunya.

Ringkas cerita; Sepulang sekolah anak itu lupa dengan apa yang di suruh ibunya yaitu mencari kayu bakar, malah pas tengah di perjalanan menuju mesjid untuk melaksanakan shalat Ashar dia di ajak temannya untuk menemani ke kakenya, anak itu nurut aja, dan dia pun lupa dengan maksud awal untuk melaksanakan shalat ashar,.. Ringkas cerita sepulang dari rumah kake temannya di tengah perjalanan mengalami kecelakaan, yaitu motor yang di kendarainya tabrakan sama mobil bak yang tengah melintas berlawanan arah, dan kaki kanan anak itu patah, dan yang satu lagi di bawa ke rumah sakit karena mengalami pendarahan. Dan anak itu di bawa ke rumah warga terdekat, setibanya malam mamahnya dan keluarga datang, ibunya menangisi dan memeluk-meluk anaknya yang tengah kesakitan. Ibunya bilang, kenapaa? kenapa bisa gini??? sambil nangis, coba nurut sama mamah pasti gak bakalan jadi seperti ini. Iya maah, maaf... jawab anaknya sambil nangis dan meringis kesakitan...

Ringkas cerita; anak itu di bawa ke rumah kakenya yang terdekat. hari demi hari ibu jadi gak bisa kemana-mana, karena harus merawat anak itu karena memang kaki bagian kanannya patah. Dengan penuh kasih dan ketulusan ibunya merawat dari mulai mengganti baju, menyuapi makanan, minuman, membuang kotoran, dll, itu di lakukan ibunya setiap hari tanpa mengeluh. Sampai ahir dimana anak itu bisa berjalan lagi walau memang gak bisa sempurna seperti biasanya dulu, ibunya bersusah payah mencari bantuan materi, untuk kelangsungan pengobatan anaknya. Dan semua kisah itu harus di lalui seorang ibu sendiri. hingga saat anak itu tengah menjalani ujian ahir nasional (UAN)SMP kelas 3, ibu berpuasa untuk anaknya, dan pada hasil ahir menentukan anak itu lulus dengan hasil baik walau sebelumnya beberapa bulan gak bisa masuk sekolah. semua upaya-upaya lahiriah dan batiniah seorang ibu berbuah hasil yang memuaskan, dan anak itu memeluk ibunya sambil nagis, "terima kasih ibu...!? sambil nangis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar